Kamis, 22 November 2018

Dampak Perkembangan Zaman Disekitar Kita


                                        DAMPAK PERKEMBANGAN ZAMAN




1. PENGERTIAN
-         Teknologi : keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

-         Ilmu pengetahuan : suatu sistem berbagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu.


-         Kemiskinan : keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

2. Dampak Teknologi terhadap kemiskinan :
     Positif :
-         Mendistribusikan informasi yang relevan untuk pembangunan Memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung dan terpinggirkan
-         Meningkatkan layanan informasi kesehatan jarak jauh
-         Memperbaiki pendidikan melalui e-learning
-         Mengembangkan kemampuan
-         Memperkenalkan kebudayaan
     Negatif :
-         Mempengaruhi pola berpikir
-         Hilangnya budaya Tradisional
-         Banyak menimbulkan berbagai kerusakan alam
-         Kenakalan remaja karena dapet mengakses apapun dengan mudah melalu teknologi
-         Kriminalitas meningkat


3. Contoh kasus :
                                                Kemiskinan Di Indonesia

Kondisi kemiskinan di Indonesia dikritisi beberapa pihak, salah satunya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut angka kemiskinan Indonesia naik 50 persen dalam lima tahun terakhir.

Ini berbeda dengan klaim Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut jika berdasarkan data kemiskinan di Indonesia telah turun dalam lima tahun terakhir.
Menanggapi ini, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, Prabowo dan BPS punya cara pandang yang berbeda dalam melihat kemiskinan.

Dia berpendapat, BPS menghitung standar kemiskinan dengan acuan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang sebesar 2.100 kalori per kapita per hari. Sedangkan Prabowo mungkin memakai rujukan standar ketenagakerjaan internasional (International Labour Organization/ILO) tentang kesetaraan pendapatan.

"Mengenai BPS enggak ada yang salah, karena BPS itu metodologinya menghitung angka kemiskinan dari 2.100 kalori. Nah sekarang mungkin pak Prabowo atau misalnya orang lain bukan pak Prabowo menghitung angka kemiskinan berdasarkan standar ILO," ujar dia di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Enny kembali menegaskan, ucapan Prabowo serta data keluaran BPS itu bukanlah suatu perbedaan, melainkan hanya sebuah perbedaan sudut pandang saja.

Namun, dia pun mengimbau BPS agar dapat menyampaikan metodologi yang dipakai untuk menghitung angka kemiskinan. Sebab, setiap lembaga punya tiga rumusan untuk menganalisis kasus tersebut.

"Sebenarnya BPS juga ada tiga pembanding, yakni angka kemiskinan mutlak, ada indeks keparahan, ada indeks kedalaman. Itu sebenernya bisa diperbandingkan. Nah mungkin juga metodologinya itu yang penting dibuka kepada pemerintah, bahwa ini loh hanya pakai 2.100 kalori. Yang penting di situnya, jadi enggak hanya main sekedar klaim mengklaim," tandasnya.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan angka kemiskinan pada Maret 2019 turun menjadi 9,3 persen. Saat ini, angka kemiskinan berada di level 9,82 persen.

‎"Pada Maret 2019, pemerintah berharap, prosentase angka kemiskinan di Indonesia kembali menurun signifikan menjadi 9,3 persen," ujar ‎Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin (30/7/2018).

Sumber “ Liputan6.com”