Toleransi Konflik Agama Di Indonesia

                            Toleransi Antar Umat Beragama

Analisis

------> Banyak hal di negara kita Indonesia ini mengkaitkan agama dalam segala hal missal kan dalam bidang politik sekali pun ada yang menjadikannya sebagai tameng untuk membentuk suatu kelompok pendukung dan menjatuhkan kelompok lain yang memiliki agama yang berbeda , hal tersebut tidak asing lagi karena sudah sangat ramai di media sosial mana pun, maka dengan itu kita harus saling menghargai agama yang berbeda beda karena dalam Bhineka Tunggal Ika sudah di sebutkan negara kita bersatu walau berapa banyak perbadaan di antara kita tetap satu  , menghadirkan kerukunan antar agama dengan menaati agama lebih dalam dan berdoa dengan kenyakinan masing masing dengan begitu kebencian dan keirian kita dengan agama lainnya dapat hilang dengan sendiri nya, dimana semua manusia diciptakan oleh ALLAH YANG MAHA KUASA . Kita harus menciptakan keadaan damai dan membangun pribadi yang baik sebagai umat beragama menghargai antar semua umat agama lain berkumpul bersama dan bermain bersenang senang bersama walau meliliki agama yang berbeda beda .

Pendapat

--------> Menurut saya pribadi sudah banyak kejadian yang berkaitan dengan agama seperti minindas dan hina agama lainnya , dalam hal ini saya sangat kecewa entah kenapa saya berpikir kita di ciptakan oleh satu Tuhan yang sama yaitu ALLAH , kenapa kita harus menciptakan tembok untuk membeda bedakan antar sesama manusia hanya karena meiliki ajaran dan keyakinan agama yang berbeda beda , harapan saya kedepannya tidak adanya kejadian berkaitan dengan agama dan kepada tokoh agama tolong di kurangi debat debat tentang agama , karena semua ajaran dan agama itu sama tidaklah berbeda , tidak satu agama paling benar dan menguasai agama lainnya , karena aggapan saya agama yang sesungguhnya adalah agama yang mengajarkan kita untuk kerkumpul bersama dan membagikan kasih kebaikan kepada siapapun.

Konflik Antar Kelompok

                                                           Konflik Agama                                                   

Seorang pria berumur 30-an tiba-tiba mengamuk sambil mengacung-acungkan pedang saat ratusan umat Gereja St Lidwina Bedhog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, tengah khusyuk menggelar ibadat pada Minggu pagi, 11 Februari 2018.

Pelaku berkaus hitam itu langsung membabi buta menyabetkan pedang sepanjang satu meteran ke arah umat. Sedikitnya lima umat, termasuk pemimpin ibadah, Romo Edmund Prier SJ, mengalami luka sabetan pedang dan dilarikan ke rumah beberapa sakit, seperti RS Panti Rapih, Ludira Husada, dan RS Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).

Sudarjo, 58 tahun, saksi mata kejadian, saat ditemui Tempo di Rumah Sakit Panti Rapih, menuturkan kejadian bermula saat ibadah baru mulai sekitar 30 menit dari jadwal pada pukul 07.30. Saat itu, Romo Prier dan umat sedang khusyuk menyanyikan lagi Kemuliaan.

"Dari halaman luar pintu gereja, pelaku sudah mulai menyerang seorang bapak yang sedang ngemong (menjaga) anaknya. Kena di kepala bapak itu, tapi anaknya tak disentuh," ujar Sudarjo

Dari luar, lalu pelaku masuk ke gereja melalui lorong pintu samping. Umat berteriak histeris melihat pelaku yang mengacungkan pedangnya dan terus berjalan cepat ke arah mimbar tempat Romo memimpin ibadat.

Sesampainya di depan Romo, pelaku tanpa banyak bicara langsung menyabetkan pedangnya dan mengenai kepala Romo Prier bagian kiri. Tak puas melukai sekali, pelaku kembali menebas Romo Prier, yang terhuyung di depannya, dan mengenai punggungnya.

"Saat mau menebas ketiga kali, saya bilang, 'Sudah, Mas. Sudah.' Baru pelaku menghentikan aksinya," ucap Sudarjo.

Rupanya, setelah melukai Romo, pelaku mengincar umat lain yang masih ada di dalam gereja. Ia kembali menebaskan pedangnya ke seorang pria di dekat mimbar. Kemudian, saat Romo Prier dibawa Sudarjo keluar dan hendak dimasukkan mobil ke rumah sakit, pelaku kembali menyerang dan mengenai punggung Sudarjo hingga luka punggung memanjang 25 sentimeter. "Saya tidak apa-apa, cuma luka ringan," ucapnya.

Tak berapa lama saat pelaku masih mengamuk di dalam Gereja St Lidwina, pihak kepolisian datang. Pelaku sempat melawan sehingga akhirnya ditembak di bagian kaki. Seorang petugas polisi dikabarkan terkena sabetan saat menangkap pelaku. Pelaku dengan luka tembak itu pun langsung dibawa ke RSA UGM.

Saat ini, para korban masih dirawat di rumah sakit. Tiga di antaranya dirawat di RS Panti Rapih.

Sumber ::: nasional.tempo.co

                                                            Analisis

Menurut saya kejadian seperti contoh diatas mengambarkan ada nya dendam dan ketidak sukaan terhadap antar agama melakukan hal tersebut sebagai bentuk penghakiman dengan melukai sesama manusia dianggap sebagai kriminalitas dalam ke agamaan memiliki masing masing ciri ciri dan keyakinan yang di ajarkan , walaupun berbeda setiap agama tidak mengajarkan hal seperti melukai umat agama lain dengan keadaan sadar bahkan dengan emosi semata karena kebecian , kebencian adalah rayuan setan yang harus kita lawan makan dari itu kita harus menyakinkan diri kita dengan iman yang sudah kita miliki dan bina hingga sampai saat ini, menebarkan kebencian akan menimbulkan kebencian lainnya dengan alas an apapun kita diciptakan dengan menebarkan ajaran kebaikan dan kasih kepada semua umat-NYA.